DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: KULIAH LAPANGAN DI PERTAPAAN PARA PASTUR "SANTA MARIA" ROWOSENENG TEMANGGUNG

Translate/Terjemah/ترجمة

Minggu, 25 Mei 2014

KULIAH LAPANGAN DI PERTAPAAN PARA PASTUR "SANTA MARIA" ROWOSENENG TEMANGGUNG

 Dalam rangka pengembangan perkuliahan Kristologi dan Perkembangan Teologi Kristen Modern maka perlu diadakannya kuliah lapangan Kristologi agar dapat  melihat secara lebih dekat ritual-ritual yang dilakukan oleh umat Kristiani yang teori-teorinya telah dipelajari selama perkuliahan di kelas . Oleh karena itu, Mahasiswa Program Studi Perbandingan Agama beserta mahasantri Pondok Hajjah Nuriyah Shobron UMS  mengadakan kuliah lapangan Kristologi dengan berkunjung ke Pertapaan Santa Maria Rowoseneng Temanggung Jawa Tengah, pada Selasa, 20 Mei 2014. Rombongan berangkat dari kampus 1 UMS Pabelan pada pukul 08.00 WIB. Rombongan berjumlah 13 orang mahasiswa dengan didampingi  oleh dosen Kristologi Ushuluddin UMS Bapak Drs. Darojat Ariyanto  setelah melewati perjalanan yang cukup melelahkan dan sempat salah jalur perjalanan  akhirnya setelah melewati perjalanan kurang lebih selama 4 jam rombongan tiba di pertapaan santa maria rowoseneng sekitar pukul 12:00 WIB rombongan disambut oleh bapak Yatno selaku bagian peneriman tamu di pertapaan santa maria dan dipersilahkan unruk beristirahat sejenak sambil diberi suguhan teh, kopi dan roti asli produk rowoseneng.

Acara kuliah lapangan pada siang hari diawali dengan melihat prosesi ibadat siang di Gereja yang dilakukan oleh para frater atau romo yang tinggal di pertapaan santa maria beserta beberapa jemaat yang berkunjung ke pertapaan. Prosesi ibadat siang berlangsung selama 30 menit diisi dengan menyanyikan lagu-lagu rohani yang terdapat dalam kitab Mazmur. Setelah melihat prosesi ibadat siang rombongan menuju ke ruang Wisma Yerussalem untuk mengikuti materi yang disampaikan oleh Frater Maximilianus Slamet Widodo. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa Pertapaan St. Maria Rawaseneng adalah suatu pertapaan katolik dari Ordo Cistersiensis Strictioris Observansie (OCSO).
Ordo yang juga disebut Ordo Trappist ini merupakan suatu ordo kontemplatif, yaitu ordo yang mengarahkan diri seutuhnya pada kontemplasi.
Kontemplasi yang dimaksud di sini adalah suatu keterarahan hidup kepada persatuan dengan Allah dengan cara membaktikan diri di dalam doa/karya Allah (Opus Dei) dan kerja tangan (Opus Manum) dalam kesunyian dan semangat diam diri dalam pingitan biara. 
Ora et Labora, Berdoa dan Bekerja, menjadi salah satu ciri utama dari biara yang tinggal di desa Rawaseneng, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Dalam kaitannya dengan doktrin berdo’a dan bekerja  beliau mengatakan bahwa setiap hari para frater rutin memulai kegiatannya pada pukul 03.15 adapun jadwal harian pertapaan santa maria adalah sebagai berikut :
03.15   : bangun
03.30   : Ibadat Bac
04.15   : Meditasi
04.45   : Lectio
06.00   : Ibadat Pagi
06.30   : Misa
07.15   : Makan Pagi
08.15   : Ibadat Siang I
08.30   : Kerja
11.30   : Selesai Kerja
12.00   : Ibadat Siang II
12.20   : Makan Siang
13.00   : Istirahat
14.15   : Bangun
14.30   : Ibadat Siang III
14.45   : Kerja
16.30   : Selesai Kerja
16.45   : Lectio
17.30   : Ibadat Sore
18.00   : Meditasi
18.30   : Makan Sore
19.45   : Ibadat Penutup dan Istirahat.
Beliau melanjutkan bahwa Pertapaan Rawaseneng adalah bagian dari Gereja Katolik. Oleh karenanya, pertapaan juga mengikuti aturan-aturan dan mengimani apa yang diimani oleh Gereja Katolik.
Gereja Katolik merupakan bagian dari agama kristiani, yaitu agama yang mengikuti dan mengimani akan Yesus Kristus.
Kristianitas tidak dapat dilepaskan dari iman akan Yesus yang bangkit. Kepercayaan akan kebangkitan Yesus adalah dasar dari pewartaan iman kristiani yang telah diwartakan dan disebarkan oleh para pengikut Yesus Kristus. Setelah materi dan dilanjutkan dengan diskusi rombongan diantar oleh frater Maximilianus berkeliling ke kawasan pertapaan santa maria rowoseneng melihat peternakan sapi perah dan perkebunan kopi. Setelah puas berkeliling kami serombongan berpamitan kepada frater untuk kembali ke kota Solo. Di tengah perjalanan pulang di antara Temanggung-Semarang bis terjebak kemacetan selama 2 jam setelah melewati perjalan selama 6-7 jam sekitar pukul 22:00 WIB kami serombongan sampai di kampus tercinta UMS.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Halo saya andre, salam kenal buat tim penulis dan para pembaca! Saat ini saya sedang melakukan penelitian terhadap persepsi pengunujung pada Biara Trappist Rawa Seneng untuk Skirpsi kuliah saya, dimana say membutuhkan bantuan bapak/ibu semua yang sudah pernah berkunjung ke biara ybs untuk mengisi kuisioner saya. Apakah saya boleh mengetahui alamt surel email bpk/ibu agar saya bisa mengirimkan file kuisioner saya ke anda semua?
saya tunggu kesediaan anda untuk memberi tahu email bpk/ibu semua ke email saya: andre.eka18@yahoo.com
trima kasih banyak untuk mau membantu saya! hehehehhe

Otong blora mengatakan...

Kangen gayanya pak darojat Ariyanto
(Master olah pernapasan)

Otong blora mengatakan...

Sehat selalu pak Darojat Ariyanto,,,