DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: November 2013

Translate/Terjemah/ترجمة

Kamis, 28 November 2013

Revitalisasi Tarjih dan Tabligh Muhammadiyah Menghadapi Pemurtadan dann Pendangkatan Aqidah


Syamsul Hidayat
Dosen Ushuluddin UMS, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah


Iftitah
Sudah menjadi jatidiri dan karakter sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi munkar, bahwa Muhammadiyah senantiasa memperkokoh aqidah dan ibadah umat, sehingga umat ini selalu memiliki aqidah tauhid bersih dari segala bentuk kemusyrikan dan hal-hal yang dapat melemahkan aqidah mereka. Muhammadiyah juga memurnikan pemahaman dan pengamalan ibadah dan muamalah dari segala bentuk bid’ah yang mengotori ibadah mahdhah, melalui gerakan pendidikan untuk mencerdaskan umat dengan berbasis pada tafhimul quran wa sunnah. 
Sebagai gerakan dakwah Islam dan gerakan amar bil makruf wa nahy anil munkar, Muhammadiyah juga senantiasa istiqamah untuk selalu membentengi umat Islam dari rongrongan gerakan sempalan yang memiliki ajaran sesat bahkan menyesatkan umat Islam dari jalan aqidah shahihah.

Senin, 25 November 2013

TAFSIR ILMI : Penafsiran Quran dengan Pendekatan Multi Disiplin

Al-Quran yang merupakan kitab Allah yang terakhir diturunkan kepada Rasul terakhir, Muhamad SAW  di samping sebagai petunjuk dan rahmah bagi seluruh umat manusia  juga merupakan mukjizat terbesar yang pernah dianugerahkan Allah kepada para RasulNya. Salah satu kemukjizatan Al-Quran yang sangat luas itu adalah kemukjizatan dalam bidang ilmu pengetahuan. Bahkan dimensi keilmuan dalam Al-Quran oleh para peneliti dipandang telah melampaui jamannya.  Demikian paparan Drs. Saifuddin Zuhri, M.Ag., staf pengajar Prodi Ushuluddin UMS, yang juga sekretaris Lembaga Pengkajian Islam dan Kemuhammadiyahan (LPIK UMS) dalam diskusi Seton Dosen Prodi Ushuluddin,23 Nopember 2013
Para ulama pengkaji Al-Quran yang sering disebut Mufassirin sejak masa klasik telah mengembangkan penafsiran Al-Quran dengan pendekatan ilmiah, meski tetap mematuhi kaidah-kaidah penafsiran Quran. Begitu pentingnya pengembangan tafsir dan ilmu tafsir Quran dengan pendekatan ilmiah  dan multidisiplin ini Rabitah Alam Islami membentuk sebuah komisi untuk menggali isyarat-insyarat ilmiah dalam AlQuran dengan tinjauan multidisiplin dan interdisiplin ilmu. Komisi tersebut disebut dengan al-Hai'ah al-Alamiyyah lil I'jazil 'Ilmi fil Quran wa al-Sunnah (Komisi Internasional Kenukjizatan Ilmiah al-Quran dan al-Sunnah).

Sabtu, 23 November 2013

Suharjianto: KOMPETENSI BACA QURAN GURU TK AISYIYAH

Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Atfal sebagai salah satu media dakwah Muhammadiyah (Asyiyah) memiliki peranan yang sangat strategis dalam memberikan bekal dini ilmu-ilmu agama kepada anak-anak usia dini. Salah satu bekal dini ilmu agama yang harus diberikan kepada anak-anak adalah ketrampilan membaca bahkan menghafal Al-Quran. Para ulama tempo dulu pada masa usia dini telah dibekali dengan menghafal Quran sejak dini, bahkan sebagian besar di antara mereka telah hafal Quran 30 juz dibawah usia 10 tahun. Tentu ini sebebkan oleh orangtua mereka yang sekaligus sebaga guru perdana dalam mendidik anak  telah memiliki kompetensi unggul dalam pembelajaran Quran. Demikian paparan Suharjian pada Diskusi Rutin Seton Prodi Ushuluddin, 23 Nopember 2013