DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: 11/23/11

Translate/Terjemah/ترجمة

Rabu, 23 November 2011

Visitasi Ushuluddin

Alef Theria Wasim: Ushuluddin UMS harus "UNIK"

Penandatanganan Laporan Asesmen Visitasi Ushuluddin UMS
Prof. Alef Theria Wasim, salah satu asesor BAN PT yang melakukan visitasi ke Prodi Ushuluddin (Perbandingan Agama) UMS menegaskan, Prodi ini harus menunjukkan keunikannya dalam visi, misi dan tujuannya. Menurutnya, Ushuluddin UMS memiliki Keislaman, Keindonesiaan, Kemuhammadiyahan dan Kesurakartaan. Demikian dikemukakan ketika mengawali kegiatan asesmen dalam visitasi di Program Ushuluddin UMS.
Lebih lanjut, dikemukakan sebagai Perguruan Tinggi Islam dan Muhammadiyah, UMS harus benar-benar menanamkan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan kepada anak bangsa, sehingga lahir kader-kader bangsa yang beriman dan bertaqwa dalam arti sesunggunya, sekaligus memiliki komitmen untuk membangun bangsa dan negara menuju bangsa yang maju dan bermartabat.
Dalam konteks kesurakartaan, Alef mengemukakan bahwa secara geografis, historis, filologis dan cultural, Surakarta kaya akan akan khazanah yang mestinya diperhatikan oleh Prodi Ushuluddin untuk penggalian sumber pembelajaran dan kegiatan penelitian. Surakarta merupakan kota Islam dengan semangat ekonomi dengan Kampung Laweyannya dan KH Samanhudinya, serta SDI dan SI-nya. Secara filologis, SUrakarta juga kaya akan naskah-naskah kuno tentang Islam dan Jawa yang menarik untuk dikaji. Tetapi dalam perkembangan kontemporer juga menarik Muhammadiyah yang lahir di Yogya ternyata besar di Surakarta.
Sementara itu, Prof. Yusny Saby, asesor yang juga melakukan asesmen bersama Prof Alef, menyatakan Prodi ini dengan UMSnya memiliki potensi yang besar sebagai pusat pengembangan Ilmu dan Peradaban Islam. Untuk ushuluddin (pokok-pokok) yang dilembagakan dalam Program Studi harus benar-benar kokoh dan memberi celupan pada pengembangan ilmu dan peradaban tersebut. Dia mengingatkan bahwa Prodi Ushuluddin memang sepi peminat, namun harus terus dicari terobosan-terobosan agar Prodi ini selalu memiliki keberlanjutan. (syam)