DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: 10/11/11

Translate/Terjemah/ترجمة

Selasa, 11 Oktober 2011

Penelitian Kolabratif Dosen Mahasiswa

PERAN KESENIAN LIONG DAN BARONGSAI SEBAGAI SARANA ASSIMILASI ANTARA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA 
(Studi kasus perkumpulan Liong dan Barongsai Tripusaka MAKIN Solo) 
Fajarul Falah* danSuharjianto**  
*Mahasiswa Fakultas Agama Islam (Ushuluddin) UMS
 **Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail:mas_xant@yahoo.co.id

Abstrak
Salah satu dampak dari pluralisme kebudayaan adalah pembauran kebudayaan (assimilasi), hal ini bisa terjadi karena  adanya rasa saling memahami terhadap perbedaan antara satu dengan yang lain. Dan di antara sarana pembauran itu adalah melalui kesenian. Salah satu kesenian dimaksud adalah Liong dan Barongsai. Meski kesenian ini berasal dari Cina, namun ternyata dalam perkumpulan kesenian Liong dan Barongsai Tripusaka MAKIN Solo, pemainnya tidak hanya berasal dari etnis Cina saja, tetapi terdapat juga etnis pribumi. Kesenian ini telah memiliki fungsi assimilasi untuk proses pembauran etnis Cina dan Jawa.

Kata kunci: Liong dan Barongsai, assimilasi, etnis Cina, pribumi.