DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: 01/10/11

Translate/Terjemah/ترجمة

Senin, 10 Januari 2011

SELAMAT UJIAN SEMESTER

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pimpinan Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin)mengucapkan selamat menjalani Ujian Akhir Semester Gasal 2010/2011 kepada semua mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) UMS, khsususnya yang tergabung dalam mahasiswa Program Studi Perbandingan Agama.
Semoga kalian dapat mengikuti ujian ini dengan penuh semangat dan dan menjaga kejujuran serta sportivitas, sehingga hasil ujian yang dicapai benar-benar merupakan hasil usahanya yang riil.
Kejujuran dan sportivitas adalah modal kesuksesan hidup, baik hidup di dunia dan akhirat. Karena kejujuran dan sporrtivitas ketika
 masih menjadi mahasiswa kelak akan mewarnai kiprah hidupnya ketika menjadi manusia dewasa. Manusia yang menghargai dan dihargai orang lain.
Kalau kecurangan mewarnai kehidupan mahasiswa, misalnya curang dalam ujian, seperti nyontek, tukar menukar lembar jawab bisa dipastikan kelak hidupnya pun akan diliputi kecurangan, apakah mencurangi atau dicurangi oleh orang lain. Kalau jadi pejabat akan menjadi pejabat yang korup. Kalau jadi pedagang juga pedagang yang suka mengurangi atau menambahi timbangan demi keuntungan pribadinya. Demikian juga bila jadi pengusaha dan seterusnya.

Untuk itu mulai semester ini mulai diterapkan sistem DIS-POINT. Yakni apabila mahasiswa dalam mengikuti ujian melakukan poin-poin pelanggaran tertentu sehingga mencapai jumlah poin tertentu dinyatakan DIS (gugur)dalam mengikuti ujian pada mata uji tersebut.Untuk lengkapnya aturan ini dapat diperiksa di setiap ruang ujian.
Kami berharap mahasiswa Ushuluddin (Perbandingan Agama) benar-benar menjunjung tinggi kedisplinan, kejujuran dan sportivitas tersebut. Kalian harus bisa menjadi teladan bagi mahasiswa yang lainnya. Mengapa? karena ushuluddin adalah pokok dan inti agama. Artinya mahasiswa, dosen dan karyawan pada Prodi Ushuluddin (PA) harus melandaskan seluruh pikiran, ucapan dan tindakannya kepada AL-DIN yakni al-Din al-Islamy. Pemikiran, ucapan dan tindakan kita harus disucikan dari penyakit-penyakit seperti SEPILIS (sekularisme, liberalisme dan pluralisme) yang kini banyak menjangikiti umat sehingga mereka menjadi lepas dari agama. Hidup tanpa agama. Berpikir, berucap dan bertindak tanpa landasan Din. Inilah kritik tajam yang pernah dilontarkan oleh seorang Guru Besar Tafsir Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Dr. M. Roem Rowi, dengan istilah UCULUDDIN untuk mengkritik kecendrungan sebagian mahasiswa (mungkin juga dosen) yang dalam pemikiran, ucapan dan tindakannya tidak mencerminkan seorang Muslim. Hadanallahu wa iyyakum, wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh. (Syamsul Hidayat, Ka Prodi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UMS).