DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: Mahasiswa Ushuluddin Kuliah Bertamu ke CIOS Darussalam University Gontor

Translate/Terjemah/ترجمة

Senin, 16 Desember 2013

Mahasiswa Ushuluddin Kuliah Bertamu ke CIOS Darussalam University Gontor

Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) FAI UMS Surakarta dalam rangka memberikan bekal wawasan yang lebih signifikan dalam matakuliah Oksidentalisme dan Orientalisme mengadakan Kuliah Lapangan (Kuliah Bertamu) ke Center fo Islamic and Occidental Studies (CIOS) Darussalam University (ISID) Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur, pada Jumat, 13 Desember 2013.
Berangkat dari kampus UMS Pabelan Kamis malam pukul 23.00 rombongan 20 orang mahasiswa disertasi Dosen Pendamping yang juga Kaprodi Ushuluddin, Dr. Syamsul Hidayat sampai ditempat tujuan Kampus Darussalam University pada Jumat dini hari pukul 02.40. Rombongan disambut oleh mahasantri Pondok Gontor yang juga mahasiswa Darussalam University untuk sekedar beristirahat melepaskan lelah selama perjalanan.

Kuliah Bertamu dimulai pukul 08.00 Jumat pagi dengan nara sumber: (1)  Ustadz Hasib Amrullah, M.A., salah seorang pengasuh Pondok Gontor, yang juga Dosen Prodi Ushuluddin dan pengelola CIOS ISID  dan (2) Ustadz Muhammad Khuzai, S.Ud, mahasiswa tingkat terakhir Post Graduate ISID yang juga aktivis CIOS. Disamping itu ada Narasumber Tamu, Dr. Agus S. Jamil dari Brunei Darussalam yang bertepatan sedang berkunjung ke Gontor,
Hasib Amrullahd dalam kuliahnya memaparkan Pandagan Hidup dan Peradaban Barat dan pengaruhnya terhadap pemikiran keagamaan, khususnya pemikiran Islam. Menurutnya, para mahasiswa Islam dan pemikir Islam saat ini harus cermat dan selektif dalam mengkaji Oksidentalisme, karena mengkaji Oksidentalisme berarti mengkaji pemikiran, filsafat dan peradaban Barat yang berintikan Western Worldview yang cenderung sekular, dan liberal. Cara pandang tersebut sangat tidak sesuai dengan Islamic Worldview.
Khuzai, mengajak mahasiswa untuk mencermati pengaruh pandangan hidup Barat dalam wacana Jender dan Feminisme yang kini meracuni para aktivis Jender dan Feminis Islam. Efek sampingnya di antaranya mendekostruksi syariat Islam untuk dibawa kedalam cara pandang Barat sekular-liberal.
Sementara itu Pembicara Tamu, Dr. Agus Jamil melontarkan wacara Tafsir Tematik dalam masalah kelautan. Katanya, Al-Quran yang turun di padang pasil ternyata banyak bisara tentang lautan. Mestinya Muslim Indonesia yang wilayahnya kepulauan dengan lautan yang cukup luas untuk menggali lebih dalam isyarat Qurani ini dalam aksi nyata untuk mendayagunakan laut dengan kekayaannya.
Kuliah berakhir menjelang Shalat Jumat (pukul 12.00), dilanjutkan shalat Jumat di Masjid ISID.

Tidak ada komentar: