DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: KONTRIBUSI DAKWAH MUHAMMADIYAH BAGI PERADABAN ISLAM

Translate/Terjemah/ترجمة

Senin, 14 Oktober 2013

KONTRIBUSI DAKWAH MUHAMMADIYAH BAGI PERADABAN ISLAM

Tidak diragukan lagi gerakan dakwah Islam di Indonesia, seperti diperankan oleh Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama memiliki andil yang sangat besar bagi bagunan peradaban Islam di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara bahkan dunia pada umumnya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa Muhammadiyah yang pengembangan konsep dan aktivitas dakwahnya merambah di dunia pendidikan dan kesejahteraan sosial telah mewarnai perkembangan Islam dengan wajah yang damai dan sejuk, sesuai dengan misi Islam rahmatan lil alamin.
Demikian perbincangan dalam Diskusi Seton Dosen Prodi Ushuluddin Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu 12 Oktober 2013, dengan pemakalah Dr. Syamsul Hidayat.

Muhammadiyah, menurut Syamsul yang juga Kaprodi Ushuluddin ini Muhammadiyah cukup piawai dalam mengembangkan konsep dan gerakan dakwahnya. Hal ini karena Muhammadiyah membawa misi permurnian pemahaman dan pengamalan Islam yang biasanya menghadapi banyak kesulitan karena berhadapan dengan tradisi lokal yang paganis dan sinkretik. Namun, Muhammadiyah telah mengemas dakwah pemurnian dan pembaharuan itu dengan wajah dakwah yang santun dan bijak meski memiliki prinsip yang tegas, dalam masalah agama yang pokok (ushuliyah).
Kontribusi konsep dan gerak dakwah yang demikian telah memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perkembangan bangsa Indonesia, juga perkembangan umat Islam khususnya di Asia Tenggara. Sebagaimana diketahui, dakwah Muhammadiyah tidak hanya mengarap wilayah Indonesia, tetapi juga berkembangan di negara-negara di belahan dunia lainnya, khususnya di Asia Tenggara. Di samping itu beberapa perguruan tingga Muhammadiyah telah menjadi tujuan studi bagi umat Islam dari berbagai negara Islam, khsusnya di Asia Tenggara.

Tidak ada komentar: