DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: Dari Seminar Nasional Ushuluddin

Translate/Terjemah/ترجمة

Jumat, 07 Juni 2013

Dari Seminar Nasional Ushuluddin

MUHAMMADIYAH MERUPAKAN AL-QURAN MELEMBAGA SEBAGAI PERADABAN

Prof Yunahar Ilyas, Dr. Ahmad Arif Junaidi, dan Dr Muinudinillah, didampingi Moderator Dr, Sudarno

Prof. Yunahar Ilyas menyatakan, gerakan Muhammadiyah pada dasarnya merupakan perwujukan nilai-nilai Al-Quran yang melembaga dalam gerakan dan peradaban. Al-Quran telah menjadi ruh perjuangan Muhammadiyah. Contoh konkret dari implementasi al-Quran yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah Teologi al-Maun, yang melahirkan berbagai kegiatan santuan sosial baik kaum dhuafa, yatim dan miskin.

Sementara Ahmad Arif Junaidi, menyebutkan bahwa Kerajaan Islam di Jawa khususnya Kraton Surakarta juga memiliki perhatian terhadap kajian Quran, bahkan sinyalemen bahwa keagaman dan keislaman Kraton Surakarta sinkrertis dengan budaya kejawen dan Hindu, ternyata dalam kasus kajian Quran sangat ortodoks dan puritan. Bahkan yang menarik adalah kajian Tafsir Quran yang dilakukan oleh keluarga Kraton dari kalangan perempuan seperti dilakukan oleh Siti Chayati yang disebarkan oleh Supatmini sebagai akativis Aiyiyah Solo dikenal dengan tafsir Wal Asri-nya diterbitkan oleh Warasusilo. 
Tafsir yang dilakukan Chayati tidak hanya merujuk kepada Quran tetapi juga merujuk kepada Bibel, terutama pada Kitab Injil Yohanes. Menurut Chayati dalam Injil Yohanes pasal 16 ayat 6-11 dijelaskan tentang kehadiran Muhamamd sebagai Rasul terakhir, maka semestinya Umat Kristen harus merujuk kepada kitabnya dan masuk Islam.
Sementara Dr Muinudinillah, menegaskan bahwa secara keilmuan dan keumatan studi Quran memiliki peran dan kedudukan yang strategis. Artinya seorang pengkaji al-Quran harus diniyatkan secara ikhlas untuk menggali pesan-pesan Ilahi yang selanjutnya dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus didakwah kepada umat manusia sehingga Al-Quran menjadi inspirator Peradaban yang Mulia.
Seminar Nasional ini dihadiri 300an peserta dari kalangan kampus PTAI di Jawa Tengah, DPD IMM  se Jawa Bali Lampung, jajaran Muhammadiyah se Solo Raya, sekolah, madrasah dan pesantren Muhammadiyah se Jawa Tengah, dan mahasiswa UMS yang sekaligus sebagai aktivis IMM. Seminar ini terlaksana atas kerjasama Program Studi Ushuluddin dan IMM Komisariat FAI UMS, dilaksanakan dalam rangka menyambut lahirnya Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir di UMS>

Tidak ada komentar: