DIRGAHAYU PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 69 (1945-2014): HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI DAN KEMARIN ALLAHU AKBAR!!! Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: PRODI USHULUDDIN GANTI BAJU BARU

Translate/Terjemah/ترجمة

Jumat, 04 Januari 2013

PRODI USHULUDDIN GANTI BAJU BARU

Pimpinan  Universitas Muhammadiyah Surakarta, telah sekian lama berusaha untuk mempertahan eksistensi Prodi Ushuluddin Perbandingan Agama yang berdiri sejak tahun 1966 dengan nama Jurusan Ushuluddin/Perbandingan Agama IAIM Surakarta bersadarkan Keputusan Menteri Agama nomor 21 tahun 1966. Adalah Drs. H. Mohammad Djazman al-Kindi Rektor UMS pertama (setelah merjer IKIP Muhammadiyah dan IAIM) pernah menerapkan gagasan yang dibilang cukup kontroversial. Karena selama ini Jurusan Ushuluddin Perbandingan Agama hanya memperoleh mahasiswa berkisar antara 2 - 5 orang, bahkan pernah sepi peminat, maka oleh Djazman diadakan Program Kader Muhammadiyah, dengan cara UMS menyediakan beasiswa bagi kader Muhammadiyah pilihan yang diutus oleh Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah se Indonesia.

Menurt Djazman dengan  2 orang atau  40 orang mahasiswa, UMS akan mengeluarkan biaya yang sama untuk membayar dosen yang mengajar di Jurusan tersebut. Kenapa tidak dicarikan kader-kader pilihan yang berkualitas  dari seluruh Indonesia sejumlah 38 orang. Tentu akan mengangkat Jurusan Perbandingan Agama, bahkan mengangkat nama UMS secara keseluruhan, karena kalau inputnya berkualitas pastilah lulusannya akan lebih berkualitas, dan ini akan mengangkat nama UMS di masa depan. Di samping itu menurut Mohamad Djazman program UMS ini bisa merupakan ibadah karena memberikan santunan pendidikan kepada para Kader pejuang Muhammadiyah masa depan, pasti Allah tidak tinggal diam untuk mencurahkan rahmat-Nya. Paparan Djazman ini pun didukung oleh segenap pimpinan UMS dan ketika disampaikan kepada PP Muhammadiyah pun di amini.
Ternyata benar, Rahmat Allah segera terlimpah. Adalah keluarga Ibu Hajjah Nuriyah Shabran yang telah membangun gedung pesantren dengan kelengkapannya, menawarkan kepada Muhammadiyah via UMs agar gedung tersebut dimanfaatkan sebagai wakaf untuk mendidik kader umat. Sebelumnya sempat ditawarkan kepada lembaga Islam lainnya, tetapi konsep yang diajukan tidak ada yang cocok dengan keluarga Wakif Hajjah Nuriyah Shabran, dan ketika ditawarkan kepada Muhammadiyah, konsep yang diajukan UMs ternyata sangat klop dengan keinginan keluarga Wakif, maka dimulailaah Program Pondok Shabran yang salah satunya untuk memperkuat Ushuluddin disamping mencetak kader.
Namun akhir-akhir ini, kondisi peminat Ushuluddin lembali menurun,  dan Pimpinan UMS kembali memikirkan eksistensi Jurusan Ushuluddin, kali ini mencoba mengalihkan bidang ilmu (Prodi) dari Perbandingan Agama (PA) kepada Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT). Diharapkan dengan perubahan ini disamping dapat memperkuat eksistensi Jurusan Ushuluddin juga dapat menyediakan kader-kader ahli ilmu al-Quran dan Tafsir yang kini di Muhammadiyah sangat langka. Gagasan Pimpinan UMS ini dikomiunikasikan dengan BPH dan Pimpinan FAI UMS pada tanggal 17 Desember 2012 yang akhirnya memperoleh kata sepakat untuk mengalihkan Prodi PA ke Prodi IQT. Hasil tersebut oleh pimpinan FAI disampaikan kepada Senat FAI yang aklhirnya juga mengamini gagasan pimpinas  UMS

Tidak ada komentar: